Buletin Masjid
BAABUSSALAAM
EDISI Januari 2018
M/1439 H
Konsep Berkah dalam Islam
Judul di atas merupakan idiom dari bahasa
Arab yang bermakna mengharapkan berkah. Orang Jawa menyebutnya ngalap berkah.
Sedangkan idiom berkah itu sendiri berarti ziyadah al-khyr, yakni
bertambahnya nilai kebaikan pada diri seseorang, profesi, pekerjaan yang sedang
ditekuni atau apapun yang berkaitan dengan kehidupannya.
Mengharapkan berkah itu tentu saja hanya
kepada Allah SWT semata. Karena hanya Dialah yang memiliki sekaligus sumber
dari segala kebaikan yang ada di dunia ini dan di akhirat nanti. Akan tetapi
sebagaimana rejeki yang tidak jatuh di hadapan kita langsung dari Allah SWT,
namun dianugrahkan oleh hadiratNya kepada kita lewat sejumlah relasi, maka
demikian pula berkah itu diberikan kepada kita lewat perantara orang-orang
terkasihNya dari kalangan para nabi, wali atau mukmin hakiki.
Mereka yang merupakan kekasih-kekasih
Allah SWT tentu saja memiliki hubungan yang unik, spesifik dan kuat dengan
hadiratNya. Sehingga lewat adanya keterhubungan yang transendental dan istimewa
itu mereka “tertulari” oleh berbagai perbuatan, sifat dan perangai Allah SWT.
Bahkan nama-nama Allah SWT dalam al-Asma’ al-Husna dengan
perkenanNya diejawantahkan oleh mereka di dalam kehidupan ini lewat perilaku,
akhlak dan keputusan-keputusan mereka.
Wallahu ‘alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar